24.1.07

Ucapan Salam

Perintah Mengucapkan Salam
Allah di dalam Quran mengajarkan orang-orang beriman untuk mengucapkan salam hormat kepada sesama dengan salam hormat yang berasal dari-Nya.  

Salam diucapkan ketika akan memasuki rumah,

”... apabila kalian memasuki rumah-rumah maka berilah salam hormat kepada sesama kalian dengan salam hormat dari sisi Allah, yang diberkati dan baik.  Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat kepada kalian, mudah-mudahan kalian menalar.” (Quran 24:61)

ketika bertemu,

”Dan apabila orang-orang yang percaya kepada ayat-ayat Kami datang kepadamu, maka katakanlah, ’Salamun ’alaikum' (keselamatan atas kalian) ....” (Quran 6:54)

maupun ketika akan meninggalkan pertemuan.

”Dan apabila mereka mendengar percakapan yang sia-sia, mereka berpaling darinya dan berkata, ’Bagi kami amal-amal kami, dan bagi kalian amal-amal kalian.  Salamun ’alaikum! (keselamatan atas kalian) ....” (Quran 28:55)

Dari beberapa ayat Quran kita mengetahui bahwa salam hormat yang diajarkan Allah itu adalah ”salamun” yang bermakna ”selamat/keselamatan."

Ucapan ”salamun" bisa berdiri sendiri dan bisa pula diiringi dengan ucapan ”alaikum" (atas kalian) sebagaimana redaksi perintah Allah pada surah 6:54 di atas, atau ”alaika" (atas kamu) sebagaimana ucapan Nabi Ibrahim di surah 19:47.

Agar salam hormat ini dapat dengan mudah digunakan di antara umat Islam seluruh dunia, maka lebih baik ia tetap dilafalkan dalam bahasa Arab tanpa diterjemahkan ke bahasa masing-masing.

Salam Hormat Allah, Malaikat, dan Penghuni Surga
Ucapan ”salamun” bukan hanya digunakan oleh manusia di dunia ini saja.  Allah, para malaikat, dan para penghuni surga pun mengucapkan ”salamun” sebagai salam hormat.

”’Salamun!’ (selamat) sebagai ucapan dari Tuan yang Pengasih.” (Quran 36:58)

”Orang yang diwafatkan para malaikat dalam keadaan baik, mereka (para malaikat) berkata, ’Salamun ’alaikum! (selamat untuk kalian)  Masuklah ke surga karena apa yang telah kalian kerjakan.’” (Quran 16:32)

”Seruan mereka di dalamnya, ’Agunglah Engkau wahai Allah’, dan salam hormat mereka di dalamnya, ’Salamun (selamat),’ dan akhir seruan mereka ialah, ’Pujian bagi Allah, Tuan seluruh alam.’” (Quran 10:10)

Mengucap Salam kepada Non-Muslim
Ucapan ”salamun" tidak khusus ditujukan kepada sesama muslim saja.  Kepada orang non-Islam pun kita tetap mengucapkan salam hormat yang sama, sebagaimana yang dicontohkan Nabi Ibrahim ketika akan pergi meninggalkan bapaknya yang kafir (lihat Quran 19:47) maupun sebagaimana yang diperintahkan Allah kepada Nabi Muhammad.

”Maka berpalinglah dari mereka dan katakanlah, ’Salamun.’  Kelak mereka akan mengetahui.” (Quran 43:89)

Aturan Menyahut Salam
Allah memerintahkan kita agar menyahut salam hormat dengan salam hormat yang lebih baik, atau minimal sama.

Apabila seseorang menyapa kita dengan salam hormat tidak sebagaimana yang diajarkan Allah, misalnya ”selamat pagi,” maka kita dapat menyahutnya dengan salam hormat yang lebih baik yaitu ”salamun ’alaikum” atau membalas dengan salam hormat yang sama (”selamat pagi”).

”Dan apabila kalian dihormati dengan suatu salam hormat, maka berilah salam hormat dengan yang lebih baik darinya, atau kembalikanlah ia.  Sesungguhnya Allah membuat perhitungan atas segala sesuatu.” (Quran 4:86)

Salamun VS As-Salam
”Salamun” maupun ”Assalam” yang saat ini biasa digunakan oleh umat Islam pada dasarnya merupakan kata yang sama.  
 
Perbedaan antara keduanya ada pada bentukan secara tatabahasa.  ”Salamun” (tanpa awalan alif-lam) adalah kata benda tak tentu (isim nakirah), sedangkan ”assalam” (dengan awalan alif-lam) adalah kata benda tertentu (isim ma’rifah).
 
Kita tidak perlu buang waktu berpolemik soal perbedaan ini (maupun soal tambahan "wr. wb.").  Gunakan saja ucapan sebagaimana yang diajarkan Allah di dalam kitab yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad.

(Terakhir diperbarui: 14 April 2022)

Share on Facebook

Artikel Terkait: