Sumber Petunjuk
(Terakhir diperbarui: 27 Maret 2022)
Quran sebagai sebuah kitab yang diturunkan oleh Allah--Tuan seluruh alam--berfungsi sebagai petunjuk bagi orang-orang yang mengharapkan keridaan-Nya.
“Dengannya (kitab itu) Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya dengan izin-Nya, dan menunjukkan mereka kepada jalan yang lurus.” (Quran 5:16)
Jelas dan Menjelaskan
Semua perintah, larangan, dan ketetapan yang diturunkan Allah untuk manusia telah tertulis dengan jelas di dalam Quran.
“Alif Lam Ra. Inilah ayat-ayat kitab yang jelas.” (Quran 12:1)
Bukan hanya jelas, tapi Quran pun bersifat menjelaskan (mubayyin).
"Dan sungguh, Kami telah menurunkan kepada kalian ayat-ayat yang memberi penjelasan ..." (Quran 24:34)
(keterangan serupa terdapat di dalam surah 24:46 dan 65:11)
Oleh karenanya, penjelasan atas suatu perintah/ larangan/ ketetapan Allah terdapat di dalam Quran itu sendiri.
"Bulan Ramadan yang di dalamnya diturunkan Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu ..." (Quran 2:185)
Maka tidak dapat diterima keberadaan sumber ajaran lain yang diklaim berkedudukan sebagai penjelas Quran.
Mungkin kita tidak langsung memahami ayat Quran ketika membacanya. Hal itu bukan karena Qurannya yang kurang jelas, tapi karena kitanya yang kurang ilmu. Maka bertanyalah kepada orang yang lebih baik pengetahuannya tentang Quran.
Selama penjelasan yang dia berikan tidak keluar dari apa yang tertulis di dalam Quran, maka kita dapat mempertimbangkan untuk menerimanya. Namun apabila penjelasannya telah mengubah, mengurangi, atau menambahi apa yang tercantum di dalam Quran, maka kita wajib menolaknya.
Jangan lupa pula untuk berdoa meminta ditambahkan ilmu agar Allah menurunkan pemahaman atas ayat-ayat-Nya ke dalam hati kita.
"... dan katakanlah, 'Tuanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.'” (Quran 20:114)
Terperinci dan Memerinci
Sifat lain dari Quran adalah terperinci (mufashal).
“Apakah aku akan mencari hakim selain Allah, padahal Dia yang telah menurunkan Kitab kepada kalian secara terperinci? ....” (Quran 6:114)
Dengan ayat di atas tertolaklah pendapat yang mengatakan bahwa Quran itu bersifat garis besar dan masih dibutuhkan sumber lain untuk memerincinya.
Tingkat keterperincian suatu ketentuan di dalam Quran adalah sesuai dengan yang dikehendaki Allah.
Bisa saja Allah menetapkan suatu ketentuan dengan batasan yang longgar seperti misalnya pada bacaan shalat. Allah hanya menetapkan seruan, pujian permulaan, dan pujian akhir shalat. Selebihnya terpulang kepada kita untuk membaca ayat apa di dalam shalat.
Sebaliknya, bisa pula Allah menetapkan suatu ketentuan dengan batasan yang ketat sebagaimana misalnya pada ayat tentang waris yang diuraikan secara panjang lebar di dalam surah 4:11-12.
Karena Allah bisa menetapkan suatu ketentuan dengan batasan yang ketat jika Dia mau, maka ketika ada ketentuan yang kesannya ”sederhana,” memang hanya sebatas itulah yang Allah hendak tetapkan.
Terhadap hal-hal yang Allah tidak tetapkan, maka ia terpulang kepada kita. Tidak perlu kita nyinyir seperti bani Israel ketika diperintahkan untuk menyembelih seekor sapi betina (lihat Quran 2:67-71).
Di samping terperinci, Quran pun bersifat memerinci (tafshil). Maka perincian atas berbagai ketetapan Allah juga terdapat di dalam Quran itu sendiri.
"Dan tidaklah Quran ini dibuat-buat oleh selain Allah; tetapi (ia) membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan perincian atas ketetapan (Allah), tidak ada keraguan di dalamnya, dari Tuan seluruh alam." (Quran 10:37)
(keterangan serupa terdapat di dalam surah 12:111)
Sempurna
Selanjutnya kita mesti menyadari bahwa ayat-ayat Quran itu adalah rangkaian perkataan Allah yang telah sempurna.
Sebagai sebuah kitab yang telah sempurna, tidak dapat diterima perubahan, pengurangan, ataupun penambahan atas ketentuan-ketentuan yang telah tertulis di dalamnya.
Karenanya, batal bila ada sumber ajaran lain yang disifatkan sebagai pelengkap bagi Quran.
”Dan telah sempurna perkataan Tuanmu dengan kebenaran dan keadilan. Tidak ada yang dapat mengubah kata-kata-Nya; dan Dia Mendengar (lagi) Mengetahui.” (Quran 6:115)
Tinggalkanlah ajaran-ajaran yang diklaim sebagai "penjelas," "pemerinci," maupun "pelengkap" Quran namun pada hakikatnya merupakan "pengingkaran" dan "penyimpangan" terhadap kitab Allah itu.
Quran adalah petunjuk Allah yang telah sempurna. Kita selaku hamba-Nya tinggal mengimani dan mengikuti kitab tersebut dengan sepenuh hati.