24.1.14

Adab Pergaulan Orang Beriman

Kerukunan dalam hidup bermasyarakat hanya dapat tercipta apabila masyarakat memiliki sebuah aturan yang baik tentang bagaimana seharusnya mereka berperilaku di dalam pergaulan.

Terkait dengan hal tersebut, terdapat beberapa butir etika pergaulan di dalam Quran yang apabila diterapkan secara konsisten akan dapat memelihara kerukunan dalam hidup bermasyarakat.

Orang-orang beriman wajib mengindahkan etika pergaulan yang ditetapkan Allah ini.

Pertama, kita tidak boleh mengejek bangsa, suku, atau golongan lain.

Apabila kita menganggap rendah bangsa, suku, atau golongan lain, berarti kita telah terkena sindrom “katak di bawah tempurung.”  Allah mengingatkan bahwa bisa jadi kaum yang diejek itu sebenarnya lebih baik daripada kaum yang mengejek.

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengejek kaum (yang lain), boleh jadi mereka (yang diejek) lebih baik daripada mereka (yang mengejek) ...” (Quran 49:11)

Ke dua, janganlah kelompok perempuan mengejek kelompok perempuan lain.

Kaum perempuan mempunyai kebiasaan bergaul dalam kelompok-kelompok.  Allah mengingatkan agar antara kelompok perempuan jangan saling mengejek satu sama lain.

Senada dengan peringatan sebelumnya, Allah katakan bahwa bisa jadi para perempuan yang diejek itu sebenarnya lebih baik daripada para perempuan yang mengejek.

“… dan janganlah (pula) para perempuan (mengejek) pada para perempuan (yang lain), boleh jadi mereka (yang diejek) lebih baik daripada mereka (yang mengejek) ...” (Quran 49:11)

Ke tiga, jangan suka mencela orang dengan menuduhkan hal-hal negatif terhadap dirinya.

“... Dan janganlah kalian mencela diri-diri kalian ...” (Quran 49:11)

Ke empat, jangan saling mencela dengan memberi julukan-julukan yang jelek.  Entah itu berupa pelesetan, sesuatu yang dikaitkan dengan keadaan fisik, dan lain sebagainya.

“... dan janganlah kalian saling mencela dengan julukan-julukan ...” (Quran 49:11)

Ke lima, jangan suka berprasangka.

Simpulkanlah perbuatan seseorang berdasarkan fakta yang nyata.  Jika tidak ada fakta yang nyata, maka janganlah kita membuat sangkaan-sangkaan terhadapnya.

“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka.  Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa ...” (Quran 49:12)

Ke enam, jangan suka memata-matai.

Hormati privasi orang lain dengan tidak mencari-cari tahu akan sesuatu hal yang merupakan urusan pribadinya.

“... Dan janganlah kalian memata-matai ...” (Quran 49:12)

Ke tujuh, jangan suka menggunjing.

Jangan suka membicarakan orang di belakangnya, dan jangan pula suka mendengarkan pembicaraan seperti itu.  Kalau rekan kita mulai menggunjingkan orang lain, ingatkan dia untuk tidak bergunjing, atau alihkan pembicaraan ke hal lain, atau tinggalkan saja dia.

Seburuk apakah pergunjingan?  Seburuk memakan mayat saudara sendiri!

“... dan janganlah sebagian kalian menggunjingkan sebagian (yang lain).  Apakah ada salah seorang di antara kalian yang suka memakan daging saudaranya yang telah mati? ...” (Quran 49:12)

Ke delapan, mendamaikan pertengkaran di antara orang beriman.

Apabila terjadi pertengkaran, lerailah dalam batas yang memungkinkan bagi kita.  Jangan hanya membiarkannya apalagi menjadikannya sebagai tontonan.

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu tiada lain bersaudara.  Maka damaikanlah di antara dua saudara kalian, dan takutlah kepada Allah, mudah-mudahan kalian dirahmati.” (Quran 49:10)

Share on Facebook

Artikel Terkait: