Di balik kemajuan materi yang dicapai oleh peradaban manusia modern, tersimpan penderita-penderita penyakit batin yang dilanda perasaan hampa dan gersang di dalam jiwanya.
Sebagian dari mereka kemudian berpaling ke dunia tasawuf, meditasi, atau filsafat guna mencari penawar atas rasa sakit itu. Tidak sedikit pula yang tersesat ke dunia hura-hura, minuman keras, dan obat terlarang demi “mengobati” jiwanya yang hampa.
Quran Sebagai Obat
Bagi orang-orang yang beriman, sesungguhnya Allah telah menurunkan Quran sebagai obat untuk menenteramkan hati.
“Wahai manusia, sungguh telah datang kepada kalian nasihat dari Tuan kalian, dan penyembuh bagi apa yang di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Quran 10:57)
“Dan Kami turunkan dari Quran sesuatu yang ia (adalah) penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman ...” (Quran 17:82)
Termasuk di antara gejala penyakit hati yang insyaallah dapat disembuhkan dengan Quran adalah hati yang keras.
”Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik, (yaitu) kitab yang serupa lagi berpasangan; gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuannya, kemudian menjadi lunak kulit dan hati mereka untuk mengingat Allah ...” (Quran 39:23)
Bangun di Waktu Malam
Di antara waktu yang baik untuk membaca Quran adalah pada malam hari. Sisihkanlah sebagian dari waktu malam kita untuk amalan yang akan memperkaya jiwa ini.
“Wahai orang yang berselimut! Bangunlah pada malam hari, kecuali sedikit, (yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu,” (Quran 73:1-3)
Ayat di atas adalah perintah untuk bangun pada pertengahan malam yang ditujukan kepada Nabi Muhammad. Aktivitas membaca Quran setelah lewat tengah malam ini bisa pula diikuti oleh orang-orang beriman, sebagaimana yang diceritakan di ayat ke-20 surah di atas.
Membaca Quran pada malam hari tentunya tidak mesti didahului dengan tidur. Quran menceritakan pula bahwa sebagian orang kitab membaca ayat-ayat Allah di malam hari, tanpa ada keterangan bahwa mereka melakukannya setelah terlebih dahulu tidur.
“Mereka itu tidak (seluruhnya) sama. Di antara orang kitab ada golongan yang lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada malam hari, dan mereka bersujud.” (Quran 3:113)
Tidak terbatas hanya di malam hari, pada dasarnya kita bebas untuk kapan pun membaca Quran, termasuk di pagi, siang, atau sore hari.
Memohon Perlindungan Allah
Sebelum mulai membaca Quran, kita mohon perlindungan kepada Allah dari setan yang mungkin ingin mengganggu.
“Maka apabila engkau membaca Quran, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (Quran 16:98)
Membaca Quran dengan Tartil
Kemudian kita mulai membaca Quran secara perlahan (tartil). Hayati kata demi kata dari ayat yang sedang kita baca tanpa tergesa-gesa melompat ke kata berikutnya.
Apabila kita tidak mengerti bahasa Arab, maka di samping membaca Quran dalam teks aslinya, kita pun perlu membaca terjemahan Quran agar dapat menangkap pesan yang terkandung di dalamnya.
Kita dapat membaca teks Arab dan terjemahannya sekaligus dalam satu kesempatan. Bisa pula kita memisahnya dalam dua waktu; misalnya pagi membaca teks Arab (mengaji), malam membaca terjemahan Quran.
Pada saat berinteraksi dengan Quran, cobalah “mendengarkan” apa yang sedang disampaikan Allah melalui ayat-ayat yang sedang kita baca. Mungkin Allah menceritakan kisah orang-orang terdahulu yang dapat menjadi cermin dari apa yang baru kita alami. Atau Dia uraikan rahasia/hikmah di balik kejadian yang sedang kita hadapi. Bisa juga Allah mencerahkan kita dengan mengungkapkan hakikat keberadaan kita di dunia ini.
Apapun yang disampaikan Allah, sadarilah bahwa kita sedang terhubung dengan Sumber Kesembuhan yang setiap patah perkataan-Nya dapat menjadi obat.
Terapkan Dosis yang Memadai
Obat yang seharusnya diminum satu sendok selama satu pekan, tidak akan memberi efek penyembuhan jika hanya diminum satu tetes dan baru satu hari.
Demikian pula halnya dengan Quran yang—dengan izin Allah--kita harapkan akan memberi kesembuhan. Kita perlu membacanya dalam takaran dan rentang waktu yang cukup memadai untuk dapat merasakan efek penyembuhannya.
(Terakhir diperbarui: 30 April 2022)