25.6.22

Ibadah Malam

Salah satu sifat dari hamba-hamba Allah yang beriman dan bertakwa itu adalah biasa berjaga di waktu malam.  Hanya sedikit dari waktu malam itu yang mereka lewatkan dengan tidur.
 
“Lambung mereka jauh dari tempat tidur mereka ...” (Quran 32:16)
 
“Mereka sedikit tidur pada waktu malam” (Quran 51:17)
 
Di dalam Quran diceritakan bahwa Nabi Muhammad dan orang-orang beriman yang bersama beliau pernah berjaga dua per tiga malam, separuh malam, maupun satu per tiga malam.
 
“Sesungguhnya Tuanmu mengetahui bahwa kamu berjaga hampir dua per tiga malam, dan separuhnya, dan satu per tiganya, dan (demikian pula) sekelompok orang-orang yang bersamamu ...” (Quran 73:20)
 
Tidak Wajib
Berjaga di waktu malam maupun ibadah-ibadah malam yang diuraikan di dalam tulisan ini sifatnya tidak wajib.  Sebagian Allah paparkan sebagai sebuah gambaran, sebagian lagi merupakan perintah untuk Nabi.
 
Allah memaparkan perilaku ibadah malam hamba-hamba-Nya yang bertakwa tentulah untuk menjadi anutan bagi kita semua.  Dengan kata lain, apa yang dipaparkan tersebut merupakan perbuatan yang seyogianya diikuti.
 
Tidak adanya perintah langsung dari Allah untuk melakukannya merupakan bentuk kebijaksanaan-Nya; mereka yang tingkat keislamannya sudah memadai bisa melaksanakan, sedangkan mereka yang belum siap tidak merasa terbebani.
 
Meratil Quran
Ibadah malam yang pertama adalah membaca Quran secara perlahan-lahan (tartil).  Hayati kata demi kata dari ayat yang sedang kita baca tanpa tergesa-gesa melompat ke kata berikutnya.
 
”Wahai orang yang berselimut, berjagalah pada waktu malam, kecuali sedikit, separuhnya, atau kurang sedikit dari itu, atau tambahkan (sedikit) dari itu, dan bacalah Quran dengan perlahan-lahan.” (Quran 73:1-4)
 
Membaca Quran secara tartil ini bertujuan untuk menangkap pesan dari ayat-ayat yang sedang kita baca.  Maka apabila kita tidak mengerti bahasa Arab, bacalah Quran terjemahan. 
 
Kita tidak perlu memberati diri dalam membaca Quran. Bacalah ayat-ayat dalam jumlah yang kita rasa mudah.  Bila diperlukan, adakan jeda-jeda istirahat dalam proses membaca Quran tersebut.
 
“... Maka bacalah apa yang mudah dari Quran itu.  Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kalian yang sakit, dan yang lain bepergian di bumi mencari karunia Allah, dan yang lain berperang di jalan Allah.  Maka bacalah apa yang mudah darinya ...” (Quran 73:20)
 
Shalat Malam 
Ibadah berikutnya yang dilakukan ketika berjaga pada malam hari adalah shalat malam.
 
“Dan orang-orang yang melalui malam dengan bersujud dan berdiri kepada Tuan mereka.” (Quran 25:64)
 
Shalat malam bisa dilakukan sebelum atau setelah tidur.  Kalau dilakukan setelah tidur terlebih dahulu, maka ia disebut shalat tahajud.  Perintah shalat tahajud sendiri terdapat di surah 17:79 dan ditujukan kepada Nabi.
 
Berdoa
Di malam hari orang-orang beriman juga bermunajat kepada Allah.  Umumnya ini dilakukan mengiringi ibadah shalat.
 
“Lambung mereka jauh dari tempat tidur mereka, mereka berdoa kepada Tuan mereka dengan rasa takut dan penuh harap ...” (Quran 32:16)
 
Mohon Ampunan
Ada banyak hal yang dapat dipanjatkan kepada Allah di dalam munajat malam.  Yang tidak dilupakan oleh orang yang bertakwa adalah untuk memohon ampunan kepada-Nya.
 
“Dan pada akhir malam mereka memohon ampunan.” (Quran 51:18)
 
Berzikir
Ibadah lain yang dilakukan Nabi untuk mengisi malamnya berdasarkan perintah Allah adalah berzikir dengan menyebut “Allah.”
 
”Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati.” (Quran 73:8)
 
Bertasbih
Di samping berzikir, Allah juga menyuruh Nabi agar bertasbih di malam hari.
 
“Dan pada sebagian dari malam bersujudlah kepada-Nya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada malam yang panjang.” (Quran 76:26)
 
Tasbih Nabi pada malam hari itu adalah berupa pujian kepada Allah (lihat surah 20:130), yaitu ucapan ”alhamdulillahi rabbil alamiin.”

Artikel Terkait: