25.6.22

Selawat Nabi

Allah menyuruh kita untuk berselawat kepada Nabi Muhammad.
 
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi.  Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kalian untuknya dan berserahlah (dengan sebenar-benar) penyerahan.” (Quran 33:56)
 
Berselawat kepada Nabi bukanlah dengan mengucapkan “Allahumma shalli ala Muhammad.”  Ucapan tersebut sesungguhnya bermakna, “Wahai Allah, berselawatlah untuk Muhammad.”  Jadi dalam ucapan tersebut kita bukannya berselawat, melainkan meminta Allah agar berselawat.
 
Berselawat itu maknanya adalah mendoakan, baik dalam bentuk memanjatkan doa kepada Allah agar menganugerahkan kebaikan tertentu untuk seseorang (mis. “Tuanku ampunilah dosa si A,” “Tuanku sembuhkanlah si A”), ataupun dengan mengucapkan harapan baik yang ditujukan langsung untuk seseorang (mis. “semoga Allah mengampuni dosamu,” “semoga kamu lekas sembuh”).
 
Ucapan “salamun ‘alaikum” (keselamatan atas kalian) pun pada hakikatnya merupakan sebuah selawat.  Dengan ucapan tersebut kita mengharapkan agar orang yang kita beri salam dianugerahi keselamatan.
 
Allah di dalam Quran menyampaikan salam untuk beberapa orang nabi (surah 19:15, 37:79, 37:109, 37:120, 37:130) maupun untuk para rasul secara umum (surah 37:181).
 
Sebenarnya ada beberapa variasi terkait dari dan untuk siapanya selawat yang disebutkan di dalam Quran, selain dari Allah dan para malaikat untuk Nabi sebagaimana tercantum pada ayat yang dikutip di awal tulisan ini.
 
Ada selawat dari Allah untuk orang-orang yang sabar (surah 2:157), selawat dari rasul untuk orang-orang beriman yang bersedekah (surah 9:103), serta selawat dari Allah dan para malaikat untuk orang-orang beriman (surah 33:43).
 
Contoh wujud selawat para malaikat dapat kita baca di surah 40:7-9 berupa untaian doa untuk orang-orang beriman yang bertobat dan mengikuti jalan Allah.
 
Adapun contoh ucapan harapan baik dari Allah—di luar ucapan salam yang telah diutarakan—dapat  kita baca pada ayat berikut:
 
“Maka adapun orang yang bertobat, dan beriman, serta mengerjakan kebajikan, maka mudah-mudahan dia termasuk orang-orang yang beruntung.” (Quran 28:67)
 
Kembali ke perintah untuk berselawat kepada Nabi, kita bisa menyisipkan doa untuk beliau dan keluarganya di dalam munajat kita kepada Allah.  Mohonlah kepada Allah agar Dia melimpahkan rahmat, berkah, dan ampunan untuk nabi yang telah menjadi jalan sampainya petunjuk kebenaran kepada kita itu.
 
Untuk selawat versi singkat, kita bisa mengiringi penyebutan nama beliau dengan ucapan “alaihi salam” (keselamatan atasnya).

Artikel Terkait: