20.11.24

Perumpamaan di Dalam Quran

Allah membuat banyak perumpamaan-perumpamaan di dalam Quran. Istilah “perumpamaan” di sini adalah terjemahan dari “matsal” atau yang bentuk jamaknya “amtsaal.”

Ayat-ayat Quran yang menggunakan istilah “perumpamaan” berdasarkan konteksnya dapat kita kelompokkan ke dalam beberapa kategori.

Perbandingan 
Konteks “perumpamaan” yang pertama sekaligus yang paling sering kita temukan adalah sebagai perbandingan yang bertujuan untuk lebih mempermudah pemahaman.

Dalam surah 10:24 fananya kehidupan dunia ini Allah umpamakan tanaman yang memikat hati dan disangka telah dikuasai oleh si pemilik, namun ternyata pada akhirnya dia sama sekali tidak memperoleh apa pun. 

Pada surah 11:24 kontrasnya perbedaan antara orang kafir dengan orang beriman Allah umpamakan dengan perbedaan antara orang yang buta-tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. 

Pada surah 14:18 sia-sianya amal orang kafir Allah umpamakan dengan debu yang ditiup angin kencang. 

“Perumpamaan orang yang ingkar kepada Tuan mereka, amal mereka seperti abu yang ditiup oleh angin keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak kuasa (mendatangkan manfaat) sama sekali dari apa yang telah mereka usahakan. Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.” (Quran 14:18)

Terlihat bagaimana perbandingan yang dijadikan sebagai perumpamaan membuat kita lebih mudah memperoleh gambaran akan pesan yang terkandung di dalam ayat-ayat tersebut. 

Contoh Pelajaran 
Konteks yang ke dua dari perumpamaan-perumpamaan di dalam Quran adalah contoh kejadian untuk dijadikan sebagai pelajaran. 

Dalam surah 16:112 Allah menguraikan kisah sebuah negeri yang aman dan tenteram namun penduduknya mengingkari nikmat Allah, maka Allah menimpakan kelaparan dan ketakutan kepada penduduk negeri tersebut. 

“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, maka Allah merasakan kepadanya (negeri itu) pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.” (Quran 16:112)

Pada surah 25:35-39 Allah menjadikan kaum Nabi Musa, kaum Nabi Nuh, kaum Ad, kaum Tsamud, dan penduduk Rass sebagai contoh kaum-kaum yang dibinasakan karena mengingkari kebenaran. 

Gambaran
Konteks terakhir dari istilah “perumpamaan” di dalam Quran adalah sinonim bagi “sifat/ gambaran.”

Dalam surah 47:15 Allah memberi gambaran bahwa di surga itu terdapat sungai-sungai air segar, sungai-sungai susu, sungai-sungai khamar, dan sungai-sungai madu.

Penafsiran Menyimpang 
Terkait dengan pernyataan Allah bahwa Dia membuat banyak perumpamaan di dalam Quran, ada segelintir orang yang menjadikan itu sebagai dalih pembenaran bagi tafsiran mereka yang menyimpang. 

Mereka mengingkari sebagian perintah Allah seperti misalnya ritual shalat dengan mengatakan bahwa ayat mengenai shalat tersebut adalah suatu kiasan.  Dengan alasan yang sama mereka pun mengingkari hari Pembalasan. 

Padahal tidak ada indikasi bahwa ayat-ayat terkait shalat maupun terkait hari Pembalasan merupakan kiasan semata. Oleh karenanya ayat-ayat tersebut haruslah dimaknai sesuai arti yang sebenarnya. Hal ini sejalan dengan sifat Quran sebagai sebuah kitab yang jelas, bukan kitab yang ambigu.

Memang ada ungkapan Quran yang bermakna kiasan, namun itu dengan mudah dapat kita mengerti merupakan kiasan.  Sebagai contoh disebutkan bahwa kitab Allah adalah “cahaya.”  Kita maklum bahwa cahaya di sini bukan berarti kitab Allah dapat digunakan sebagai pengganti lampu, melainkan bermakna kias sebagai “penerang” bagi manusia dalam mengarungi kehidupan. 

Anjing 
Ketika seseorang mengada-ada suatu penafsiran yang telah jauh melenceng dari konteks ayat, maka pada hakikatnya dia telah mendustakan ayat tersebut. Dan Allah mengumpamakan orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya dengan anjing. 

“Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami angkat (derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada bumi dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya (juga). Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka merenungkan.” (Quran 7:176)

Artikel Terkait: